Headlines
Published On:Selasa, 28 Maret 2017
Posted by bperspektif

Gigi Sakit, Ini Penyebabnya

Drg. LINDA SUTARJO, adalah seorang dokter gigi alumni Universitas Padjajaran, Bandung. Membuka Klinik di Jakarta dan Bekerja di Kementerian Dalam Negeri. Ia juga seorang DokterPreneur dengan brand Doclin.
Pernahkah ayah bunda mendapat keluhan sakit gigi dari buah hati, bahkan sampai mereka sulit tidur dan makan karena sakit gigi? Mungkin banyak diantara ayah bunda yang mengalaminya.  Lalu sebagai orang tua, pernahkan kita berfikir hal apakah yang perlu segera kita lakukan untuk mengantisipasi dan mencegah hal tersebut terjadi?

Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi secara dini sangatlah penting. Kelainan rongga mulut dapat terdeteksi secara dini sehingga dapat dilakukan perawatan sederhana yang memungkinkan anak dapat menerima perawatan gigi. 

Selain itu, kesehatan gigi dan mulut juga sangat penting karena mulut bukan hanya sekedar tempat masuknya berbagai makanan dan minuman, tetapi fungsi mulut lain nya sangatlah penting bagi kesehatan secara keseluruhan dan juga kesejahteraan. 

Selain penyebaran infeksi, kesehatan gigi dan mulut yang terganggu juga dapat mengakibatkan anak-anak sulit tidur, sulit makan, sulit belajar bahkan sulit berkomunikasi dengan ayah bunda dan orang lain. Hal tersebut tentukan akan berdampak buruk bagi kesehatan dan tumbuh kembang mereka.

Tidak sedikit ayah bunda yang merasa khawatir bagaimana mempersiapkan buah hati pada saat kunjungan pertama untuk perawatan gigi. Tidak sedikit juga ayah bunda yang membawa buah hati nya datang ke dokter gigi ketika anak sedang sakit dan rewel sehingga akan menyulitkan dalam melakukan tindakan perawatan gigi.

 Untuk itu, akan sangat membantu jika ayah bunda mulai memperkenalkan sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut di rumah, serta memperkenalkan lingkungan perawatan gigi seperti dokter, perawat dan ruang pemeriksaan gigi agar mereka merasa nyaman terlebih dahulu. Mungkin ayah bunda bertanya, usia berapakah anak sudah mulai dapat diperkenalkan dengan lingkungan perawatan gigi?

Anak-anak dapat mulai diperkenalkan dengan lingkungan perawatan gigi sejak usia 18 bulan, dan dapat mulai dilakukan perawatan mulai usia 2 – 3 tahun agar kesehatan gigi dan mulut anak dapat selalu terjaga dan terkontrol. Lalu, apa sajakah yang perlu ayah bunda persiapkan untuk memperkenalkan perawatan kesehatan gigi kepada buah hati?

 Ayah bunda dapat memulai persiapan tersebut dengan mengumpulkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut terlebih dahulu dan kemudian dapat menyampaikan kepada buah hati dengan metode yang berbeda dan menarik sehingga anak merasa senang dalam menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan rongga mulut nya. 

Selain itu ayah bunda juga dapat mulai melatih motorik buah hati untuk berlatih menyikat gigi sendiri dan melakukan nya bersama-sama jika memungkinkan agar buah hati lebih bersemangat lagi untuk melakukan nya. 

Kunjungan pertama ke dokter gigi merupakan momen yang sangat penting karena dari kunjungan pertama, anak akan mulai mengenal dan beradaptasi dengan seluruh komponen yang ada di lingkungan perawatan gigi. Sikap Dokter, perawat, dan juga suasana ruangan juga sangat menentukan kesan pertama buah hati anda untuk dapat menerima dan melanjutkan perawatan. 

Hal ini juga penting, karena pada masa kanak2 akan ada banyak perawatan yang akan dilalui oleh buah hati. Mulai dari perawatan pencegahan karies atau gigi berlubang sampai pergantian gigi geligi. Jadi kesan pertama buah hati kepada lingkungan perawatan gigi sangatlah penting untuk menentukan kelanjutan perawatan kesehatan gigi buah hati kita.
Berikut masalah-masalah dan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak

Gigi Berlubang atau karies.
Karies Gigi adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organik yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Mekanime terjadinya karies dimulai dengan adanya plak dipermukaan gigi, gula dari sisa makanan dan bakteri yang berproses dalam waktu tertentu sehingga menyebabkan demineralisasi permukaan gigi. 

Gusi bengkak.
Gusi Bengkak atau Abses adalah penyakit infeksi yang ditandai oleh adanya pembesaran jaringan yang berisi cairan infeksi atau nanah oleh karena infeksi gigi yang meluas. Abses yang terbentuk ini dapat merusak jaringan sekitar seperti tulang, dan jarungan lunak lain seperti gusi bahkan sampai ke jaringan luar mulut seperti pipi.

Periode Pergantian Gigi.
Usia 6 sampai 13 tahun merupakan masa dimana anak akan mengalami periode pergantian gigi susu menjadi gigi dewasa. Pergantian ini umumnya ditandai dengan adanya kegoyangan gigi susu. Sering dijumpai pada masa ini gigi dewasa tumbuh sebelum gigi susu goyang. Hal ini yang biasa disebut dengan itilah persistensi. Hal ini dapat disebabkan oleh karena letak benih gigi dewasa tidak tepat di bawah atau di atas gigi susu yang akan digantikan. Persistensi ini dapat menyebabkan sulit nya gigi susu untuk diambil, dan juga dapat menjadi faktor penumpukan plak dan dapat mengakibatkan susunan gigi dewasa tidak teratur. 

Susunan gigi tidak teratur.
Susunan gigi yang tidak teratur atau maloklusi adalah keadaan dimana susunan gigi tidak pada posisi yang ideal. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor langung maupun faktor tidak langsung. Faktor langsung seperti gigi yang tanggal sebelum waktunya, gigi yang tidak tumbuh, gigi berlebih, persistensi, bentuk gigi tidak normal juga kebiasaan buruk seperti bernafas melalui mulut, minum susu botol menjelang atau selama tidur, menggigit benda-benda keras, dan meletakkan lidah diantara rahang atas dan rahang bawah. 

Sedangkan Faktor tidak langsung berupa faktor genetik atau keturunan, faktor kongenital atau gangguan pada saat kehamilan, gangguan keseimbangan hormon yang akan mempengaruhi gangguan pertumbuhan, penyakit tumbuh kembang seperti talasemia. 

PENGASUH RUBRIK |  Drg. LINDA SUTARJO
FOTO | DOC.REI BANTEN

>>Ruang Konsultasi 
Silahkan Kirim Ke-Email: bantenperspektif@gmail.com, Subjek:Konsultasi Gigi


About the Author

Posted by bperspektif on Maret 28, 2017. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By bperspektif on Maret 28, 2017. Filed under . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Gigi Sakit, Ini Penyebabnya"

Leave a reply

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

    Blog Archive