Headlines
Published On:Jumat, 06 Januari 2017
Posted by bperspektif

Debby Andriany, Executive Principal Hillaris School Tangerang





#Debby Andriany, Executive Principal Hillaris School Tangerang
Pendidikan Adalah Passionku

Garis hidupnya sebagai seorang pendidik sepertinya telah disadari oleh Debby Andriany, Executive Principal Hilaris School. Bagaimana tidak, sejak SMA wanita kelahiran Jakarta ini sudah bisa mengajar. 

Jati dirinya sebagai seorang yang konsen dengan dunia pendidikan semakin matang setelah menamatkan S2 nya di bidang manajemen pendidikan dan menjadi konsultan pendidikan. “Saya menyukai anak-anak dari remaja, pendidikan sudah menjadi passion saya dan sampai sekarang tetap konsen di dunia pendidikan,” aku ibu dari dua anak ini. 



Pengalaman sebagai konsultan pendidikan membuat Debby merasa yakin dan mampu untuk mengelola lembaga pendidikan secara mandiri. Mengelola lembaga pendidikan tidaklah mudah, apalagi dalam perkembangannya  pendidikan sudah menjadi industri sehingga manajemennya pun harus profesional. 

Pendekatan yang dipakai pun harus menyentuh kebutuhan para siswa. Pemahaman ini telah disadari oleh Debby, tak heran wanita yang pernah menikmati masa kecil di Karawaci, Kota Tangerang  ini mampu mengelolanya dengan baik. Debby mengaku enggan memfranchiskan sekolah meski ada permintaan tersebut nantinya ada. 

“Mengelola lembaga pendidikan itu bukan seperti jualan barang. Kontrolnya harus serius dan profesional. Itu makanya saya tak akan memfranchisekan sekolah,” akunya. Kebutuhan bahasa dalam pergaualan di zaman sekarang ini menjadi keniscayaan. 

Paling tidak seseorang harus memiliki minimal satu bahasa pergaulan internasional dan bahasa itu adalah bahasa Inggris. Tak heran bahasa Inggris menjadi kewajiban di beberapa lembaga pendidikan. Bahkan menjadi brand yang “dijaminkan” lembaga sekolah kepada walimurid. Seperti yang diterapkan di SD Nasional Plus Hilaris School. 

Sekolah yang mengadopsi kurikulum Singapura ini menerapkan Full English Day. Tujuannya tak lain agar siswa terbiasa dengan bahasa Inggris sehingga pasca lulus SD bisa bergaul dengan dunia luar. 


Di tangan seorang manajer terampil, Debby, Hilaris School ternyata mampu memenuhi kebutuhan para orangtua yang menginginkan anaknya bisa cas cis cus bahasa Inggris dengan lancar.

“Kita ingin anak-anak terbiasa dengan bahasa Inggris makanya di sini (Hilari School-red) menggunakannya dalam keseharian,” kata Debby, Principal Hilari School yang sekarang mengenakan hijab ini. Meski mengadopsi kurikulum Singapura, namun Hilaris School juga menggunakan kurikulum Kementerian Pendidikan Indonesia. 

“Inilah yang disebut dengan SD Nasional Plus. Jadi perpaduan antara pendidikan Indonesia dan Singapura,” aku Debbi. Konsep dan teknis pengajarannya pun memerhatikan aspek psikologis siswa. Dalam satu ruang kelas pengelola membatasi jumlah siswa sehingga proses pembelajaran bisa maksimal. 

Di sekolah ini siswa juga bisa mengikuti berbagai  kegiatan, diantaranya taekwondo, dance, vocal, mengambar. Tak hanya bahasa Inggris, pengelola juga memberikan keterampilan bahasa Mandarin. Sekolah yang berada di JL. Empu Berada Raya, Perumnas II, Karawaci, Tangerang ini juga mengajarkan kegiatan keagamaan, diantaranya pendidikan Al Quran. “TPQ juga kita sediakan kok. Dan sudah berjalan sejak kami mendirikan sekolah,” kata Debby. 

Redaksi BantenPerspektif | Dari Wawancara






About the Author

Posted by bperspektif on Januari 06, 2017. Filed under , . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. Feel free to leave a response

By bperspektif on Januari 06, 2017. Filed under , . Follow any responses to the RSS 2.0. Leave a response

0 komentar for "Debby Andriany, Executive Principal Hillaris School Tangerang"

Leave a reply

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

    Blog Archive